HAMA dan PENYAKIT PISANG

HAMA dan PENYAKIT PISANG - Budidaya Petani.
Hama Tanaman Pisang
  1. Ulat daun (Erienota thrax.)
    • Bagian yg diserang adalah daun.
    • Gejala: daun menggulung seperti selubung & sobek hingga tulang daun.
    • Pengendalian: dengan menggunakan insektisida yg cocok belum ada, dapat dicoba dengan insektisida Malathion.
  2. Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
    • Bagian yg diserang adalah kelopak daun, batang.
    • Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah dlm kelopak daun, batang pisang penuh lorong.
    • Pengendalian: sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan bibit yg telah disucihamakan.
  3. Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis).
    • Bagian yg diserang adalah akar.
    • Gejala: tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dlm akar, akar bengkak.
    • Pengendalian: gunakan bibit yg telah disucihamakan, tingkatkan humus tanah & gunakan lahan dengan kadar lempung kecil.
  4. Ulat bunga & buah (Nacoleila octasema.)
    • Bagian yg diserang adalah bunga & buah.
    • Gejala: pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang.
    • Pengendalian: dengan menggunakan insektisida.
Penyakit Tanaman Pisang
  1. Penyakit darah
    • Penyebab: Xanthomonas celebensis (bakteri). Bagian yg diserang adalah jaringan tanaman bagian dalam.
    • Gejala: jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah.
    • Pengendalian: dengan membongkar & membakar tanaman yg sakit.
  2. Panama
    • Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Bagian yg diserang adalah daun.
    • Gejala: daun layu & putus, mula-mula daun luar lalu daun di bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam.
    • Pengendalian: membongkar & membakar tanaman yg sakit.
  3. Bintik daun
    • Penyebab: jamur Cercospora musae. Bagian yg diserang adalah daun dengan gejala bintik sawo matang yg makin meluas.
    • Pengendalian: dengan menggunakan fungisida yg mengandung Copper oksida atau Bubur Bordeaux (BB).
  4. Layu
    • Penyebab: bakteri Bacillus . Bagian yg diserang adalah akar.
    • Gejala: tanaman layu & mati.
    • Pengendalian: membongkar & membakar tanaman yg sakit.
  5. Daun pucuk
    • Penyebab: virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Bagian yg diserang adalah daun pucuk.
    • Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok.
    • Pengendalian: cara membongkar & membakar tanaman yg sakit.
7.3. Gulma
Tidak lama setelah tanam & setelah kanopi dewasa terbentuk, gulma akan menjadi persoalan yg harus segera diatasi. Penanggulangan dilakukan dengan:
  1. Penggunaan herbisida seperti Paraquat, Gesapax 80 Wp, Roundup & dalapon.
  2. Menanam tanaman penutup tanah yg dapat menahan erosi, tahan naungan, tidak mudah diserang hama-penyakit, tidak memanjat batang pisang. Misalnya Geophila repens.
  3. Menutup tanah dengan plastik polietilen. Baca selengkapnya budidaya pisang ada di >>sini atau http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pisang.html

http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/hama-penyakit-pisang.html
More aboutHAMA dan PENYAKIT PISANG

PEDOMAN BUDIDAYA PISANG

PEDOMAN BUDIDAYA PISANG - Budidaya Petani.
Pembibitan Pisang
Pisang diperbanyak dengan cara vegetatif berupa tunas-tunas (anakan).
  1. Persyaratan Bibit : Tinggi anakan yg dijadikan bibit adalah 1-1,5 m dengan lebar potongan umbi 15-20 cm. Anakan diambil dari pohon yg berbuah baik & sehat. Tinggi bibit akan berpengaruh terhadap produksi pisang (jumlah sisir dlm tiap tandan). Bibit anakan ada dua jenis: anakan muda & dewasa. Anakan dewasa lebih baik digunakan karena sudah mempunyai bakal bunga & persediaan makanan di dlm bonggol sudah banyak. Penggunaan bibit yg berbentuk tombak (daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit) lebih diutamakan daripada bibit dengan daun yg lebar.
  2. Penyiapan Bibit : Bibit dapat dibeli dari daerah/tempat lain atau disediakan di kebun sendiri. Tanaman untuk bibit ditanam dengan jarak tanam agak rapat sekitar 2 x 2 m. Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7-9. Untuk menghindari terlalu banyaknya jumlah tunas anakan, dilakukan pemotongan/penjarangan tunas.
  3. Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam : Untuk menghindari penyebaran hama/penyakit, sebelum ditanam bibit diberi perlakuan sebagai berikut:
    1. Setelah dipotong, bersihkan tanah yg menempel di akar.
    2. Simpan bibit di tempat teduh 1-2 hari sebelum tanam agar luka pada umbi mengering. Buang daun-daun yg lebar.
    3. Rendam umbi bibit sebatas leher batang di dlm insektisida 0,5–1% selama 10 menit. Lalu bibit dikeringanginkan.
    4. Jika tidak ada insektisida, rendam umbi bibit di air mengalir selama 48 jam.
    5. Jika di areal tanam sudah ada hama nematoda, rendam umbi bibit di dlm air panas beberapa menit.
Pengolahan Media Tanam Pisang
  1. Pembukaan Lahan : Pemilihan lahan harus mempertimbangkan aspek iklim, prasarana ekonomi & letak pasar/industri pengolahan pisang, juga harus diperhatikan segi keamanan sosial. Untuk membuka lahan perkebunan pisang, dilakukan pembasmian gulma, rumput atau semak-semak, penggemburan tanah yg masih padat; pembuatan sengkedan & pembuatan saluran pengeluaran air.
  2. Pembentukan Sengkedan Bagian tanah yg miring perlu disengked (dibuat teras). Lebar sengkedan tergantung dari derajat kemiringan lahan. Lambung sengkedan ditahan dengan rerumputan atau batu-batuan jika tersedia. Dianjurkan untuk menanam tanaman legum seperti lamtoro di batas sengkedan yg berfungsi sebagai penahan erosi, pemasuk unsur hara N & juga penahan angin.
  3. Pembuatan Saluran Pembuangan Air Saluran ini harus dibuat pada lahan dengan kemiringan kecil & tanah-tanah datar. Di atas landasan & sisi saluran ditanam rumput untuk menghindari erosi dari landasan saluran itu sendiri.
Teknik Penanaman Pisang
  1. Penentuan Pola Tanaman : Jarak tanam tanaman pisang cukup lebar sehingga pada tiga bulan pertama memungkinkan dipakai pola tanam tumpang sari/tanaman lorong di antara tanaman pisang. Tanaman tumpang sari/lorong dapat berupa sayur-sayuran atau tanaman pangan semusim. Di kebanyakan perkebunan pisang di wilayah Asia yg curah hujannya tinggi, pisang ditanam bersama-sama dengan tanaman perkebunan kopi, kakao, kelapa & arecanuts. Di India Barat, pisang untuk ekspor ditanam secara permanen dengan kelapa.
  2. Pembuatan Lubang Tanam : Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat & 30 x 30 x 30 cm atau 40 x40 x 40 cm untuk tanah-tanah gembur. Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang & 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
  3. Cara Penanaman : Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September-Oktober). Sebelum tanam lubang diberi pupuk organik seperti pupuk kandang/kompos sebanyak 15–20 kg. Pemupukan organik sangat berpengaruh terhadap kualitas rasa buah.
Pemeliharaan Tanaman Pisang
  1. Penjarangan : Untuk mendapatkan hasil yg baik, satu rumpun harus terdiri atas 3-4 batang. Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dlm satu rumpun terdapat anakan yg masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan). Setelah 5 tahun rumpun dibongkar untuk diganti dengan tanaman yg baru.
  2. Penyiangan : Rumput/gulma di sekitar pohon induk harus disiangi agar pertumbuhan anak & juga induk baik. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan & penimbunan dapuran oleh tanah agar perakaran & tunas bertambah banyak. Perlu diperhatikan bahwa perakaran pisang hanya rata-rata 15 cm di bawah permukaan tanah, sehingga penyiangan jangan dilakukan terlalu dalam.
  3. Perempalan : Daun-daun yg mulai mengering dipangkas agar kebersihan tanaman & sanitasi lingkungan terjaga. Pembuangan daun-daun ini dilakukan setiap waktu.
  4. Pemupukan : Pisang sangat memerlukan kalium dlm jumlah besar. Untuk satu hektar, pisang memerlukan 207 kg urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCl & 200 kg batu kapur sebagai sumber kalsium. Pupuk N diberikan dua kali dlm satu tahun yg diletakkan di dlm larikan yg mengitari rumpun tanaman. Setelah itu larikan ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan fosfat & kalium dilaksanakan 6 bulan setelah tanam (dua kali dlm setahun).
  5. Pengairan & Penyiraman : Pisang akan tumbuh subur & berproduksi dengan baik selama pengairannya terjaga. Tanaman diairi dengan cara disiram atau mengisi parit-parit/saluran air yg berada di antara barisan tanaman pisang.
  6. Pemberian Mulsa : Tanah di sekitar rumpun pisang diberi mulsa berupa daun kering ataupun basah. Mulsa berguna untuk mengurangi penguapan air tanah & menekan gulma, tetapi pemulsaan yg terus menerus menyebabkan perakaran menjadi dangkal sehingga pada waktu kemarau tanaman merana. Karena itu mulsa tidak boleh dipasang terus menerus.
  7. Pemeliharaan Buah : Jantung pisang yg telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir harus dipotong agar pertumbuhan buah tidak terhambat. Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus dengan kantung plastik bening. Kantung plastik polietilen dengan ketebalan 0,5 mm diberi lubang dengan diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran kantung plastik adalah sedemikian rupa sehingga menutupi 15-45 cm di atas pangkal sisir teratas & 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah. Untuk menjaga agar tanaman tidak rebah akibat beratnya tandan, batang tanaman disangga dengan bambu yg dibenamkan sedalam 30 cm ke dlm tanah. Baca Selengkapnya budidaya pisang di sini atau melalui http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pisang.html
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pedoman-budidaya-pisang.html
    More aboutPEDOMAN BUDIDAYA PISANG

    SYARAT TUMBUH TANAMAN PISANG

    SYARAT TUMBUH TANAMAN PISANG
    Iklim Untuk Tanaman Pisang
    1. Iklim tropis basah, lembab & panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis. Pada kondisi tanpa air, pisang masih tetap tumbuh karena air disuplai dari batangnya yg berair tetapi produksinya tidak dapat diharapkan.
    2. Angin dengan kecepatan tinggi seperti angin kumbang dapat merusak daun & mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
    3. Curah hujan optimal adalah 1.520–3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering. Variasi curah hujan harus diimbangi dengan ketinggian air tanah agar tanah tidak tergenang.
    Media Tanam Untuk Pisang
    1. Pisang dapat tumbuh di tanah yg kaya humus, mengandung kapur atau tanah berat. Tanaman ini rakus makanan sehingga sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
    2. Air harus selalu tersedia tetapi tidak boleh menggenang karena pertanaman pisang harus diari dengan intensif. Ketinggian air tanah di daerah basah adalah 50 - 200 cm, di daerah setengah basah 100 - 200 cm & di daerah kering 50 - 150 cm. Tanah yg telah mengalami erosi tidak akan menghasilkan panen pisang yg baik. Tanah harus mudah meresapkan air. Pisang tidak hidup pada tanah yg mengandung garam 0,07%.
    Ketinggian Tempat
    Tanaman ini toleran akan ketinggian & kekeringan. Di Indonesia umumnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka & tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl. Baca selengkapnya budidaya pisang di sini atau di http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pisang.html
    http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/syarat-tumbuh-tanaman-pisang.html
    More aboutSYARAT TUMBUH TANAMAN PISANG

    JENIS TANAMAN PISANG

    JENIS TANAMAN PISANG - Budidaya Petani.
    Klasifikasi botani tanaman pisang adalah sebagai berikut:
    • Divisi : Spermatophyta
    • Sub divisi : Angiospermae
    • Kelas : Monocotyledonae
    • Keluarga : Musaceae
    • Genus : Musa
    • Spesies : Musa spp.
    Jenis pisang dibagi menjadi tiga:
    1. Pisang yg dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisiaca var Sapientum, M. nana atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis. Misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish, barangan & mas.
    2. Pisang yg dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca forma typicaatau disebut juga M. paradisiaca normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk & kepok.
    3. Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yg di Indonesia dimanfaatkan daunnya. Misalnya pisang batu & klutuk.
    4. Pisang yg diambil seratnya misalnya pisang manila (abaca). Baca selengkapnya tentang budidaya pisang ada di sini atau di http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pisang.html
    http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/jenis-tanaman-pisang.html
    More aboutJENIS TANAMAN PISANG

    HAMA dan PENYAKIT PEPAYA

    More aboutHAMA dan PENYAKIT PEPAYA

    PEDOMAN BUDIDAYA PEPAYA

    PEDOMAN BUDIDAYA PEPAYA - Budidaya Petani.
    Pembibitan Pepaya
    1. Persyaratan Bibit/Benih : Sebagai bibit dipergunakan biji, meskipun pohon pepaya dapat di okulasi. Untuk memperoleh biji bakal bibit yg baik & murni dilakukan melalui pembijian sendiri dengan jalan perkawinan buatan. Cara perkawinan buatan ada 2 yaitu:
      1. Bunga-bunga dari tanaman betina ambil yg besar, dibungkus dengan kertas plastik selama 2 hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu bunga-bunga itu membuka lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga jantan yg di kepyok-kepyokan di atas bunga betina. Perkawinan di lakukan hingga 3 kali
      2. Cari pepaya yg berbunga & berbuah terus menerus pilihlah bunga elongata yg terbesar yg hampir mekar & terletak pada ujung tangkai Kemudian bunga tersebut dibungkus dengan kantung agar tidak diserbuki secara alami oleh bunga lain selama 10 hari. Biji-biji yg digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yg telah masak benar & berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yg dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yg menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yg teduh. Biji yg segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buah yg sudah terlalu masak/tua & jangan dari pohon yg sudah tua.
    2. Penyiapan Benih : Kebutuhan benih perhektar 60 gram (.... 2000 tanaman). Benih direndam dlm larutan fungisida benomyl & thiram ( Benlate T) 0,5 gram/liter kemudian disemai dlm polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yg digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yg di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang yg sudah matang & diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah 29 gram curater/petrofar. Biji-biji yg sudah dikeringkan, jika hendak ditanam harus diuji terlebih dahulu. Caranya biji-biji, yg ditangguhkan dipergunakan sebagai bibit.
    3. Teknik Penyemaian Benih : Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam. Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan kekebun.
    4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Pada persemaian biji-biji ditaburkan dlm larikan (barisan ) dengan jarak 5-10 cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yg baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam.
    5. Pemindahan Bibit : Bibit-bibit yg sudah dewasa, siktar umur 2-3 bulan dapat dipindahkan pada permulaan musim hujan.
    Pengolahan Media Tanam untuk Pepaya
    1) Persiapan
    Lahan dibersihkan dari rumput, semak & kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak & digemburkan.
    2) Pembentukan Bedengan
    Bentuk bedengan berukuran lebar 200-250 cm, tinggi 20-30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm. Buat lobang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.
    3) Pengapuran
    Apabila tanah yg akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yg matang, perlu ditambah ± 1 kg dolomit & biarkan 1-2 minggu.
    4) Pemupukan
    Sebelum diberi pupuk, tanah yg akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 3 blek pupuk kandang yg telah matang.

    Teknik PenanamanPepaya
    1) Pembuatan Lubang Tanam
    Untuk biji yg disemai, sebelum bibit ditanamkan bibit, terlebih dahulu harus dibuatkan lubang tanaman. Lubang-lubang berukuran 60 x 60 x 40 cm, yg digali secara berbaris. Selama lubang-lubang dibiarkan kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yg telah dicampuri dengan pupuk kandang 2-3 blek. Lubang-lubang yg ditutupi gundukan tanah yg cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas dibuat 1-2 bulan penanaman. Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang-lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan.
    2) Cara Penanaman
    Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yg jantan & betina atau berkelamin dua.

    Pemeliharaan Tanaman Pepaya
    1. Penjarangan & Penyulaman : Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.
    2. Penyiangan : Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan (pembuangan rumput). Kapan & berapa kalli kebun tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
    3. Pembubunan : Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran tanah. Kapan & berapa kalli kebun tersebut harus didangiri tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
    4. Pemupukan : Pohon pepaya memerlukan pupuk yg banyak, khususnya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yg diperlukan & dapat menjaga kelembaban tanah. Cara pemberian pupuk:
      1. Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP & 25 gram KCl, dicampur & ditanam melingkar.
      2. Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, & 40 gram KCl.
      3. Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl.
      4. Umur 6 bulan & seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gramTSP, & 75 gram KCl.
    5. Pengairan & Penyiraman : Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yg tergenang. Maka pengairan & pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yg banyak turun hujan & bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disirami. Baca selengkapnya budidaya pepaya di sini atau di http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pepaya.html
     http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pedoman-budidaya-pepaya.html
    More aboutPEDOMAN BUDIDAYA PEPAYA

    SYARAT TUMBUH PEPAYA

    More aboutSYARAT TUMBUH PEPAYA

    MANFAAT TANAMAN PEPAYA

    MANFAAT TANAMAN PEPAYA - Budidaya Petani.
    1. Buah masak yg populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci mulut juga sebagai pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A & C. Buah pepaya masak yg mudah rusak perlu diolah dijadikan makanan seperti sari pepaya, dodol pepaya. dlm industri makanan buah pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan (pencampur) saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna & kadar vitamin.
    2. Dalam industri makanan, akarnya dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit ginjal & kandung kencing.
    3. Daunnya sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut & sakit panas. Bahkan daun mudanya enak dilalap & untuk menambah nafsu makan, serta dapat menyembuhkan penyakit beri-beri & untuk menyusun ransum ayam.
    4. Batang buah muda & daunnya mengandung getah putih yg berisikan enzim pemecah protein yg disebut “papaine” sehingga dapat melunakan daging untuk bahan kosmetik & digunakan pada industri minuman (penjernih), industri farmasi & textil.
    5. Bunga pepaya yg berwarna putih dapat dirangkai & digunakan sebagai “bunga kalung” pengganti bunga melati atau sering dibuat urap. Batangnya dapat dijadikan pencampur makanan ternak melalui proses pengirisan & pengeringanu. Baca selengkapnya budidaya pepaya ada di sini atau di http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pepaya.html
    http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/manfaat-tanaman-pepaya.html
    More aboutMANFAAT TANAMAN PEPAYA

    JENIS TANAMAN PEPAYA

    JENIS TANAMAN PEPAYA - Budidaya Petani.

    1) Pepaya Jantan
    • Pohon pepaya ini memiliki bunga majemuk yg bertangkai panjang & bercabang-cabang. Bunga pertama terdapat pada pangkal tangkai. Ciri-ciri bunga jantan ialah putih/bakal buah yg rundimeter yg tidak berkepala, benang sari tersusun dengan sempurna.
    2) Pepaya Betina
    • Pepaya ini memiliki bunga majemuk artinya pada satu tangkai bunga terdapat beberapa bunga. Tangkai bunganya sangat pendek & terdapat bunga betina kecil & besar. Bunga yg besar akan menjadi buah. Memiliki bakal buah yg sempurna, tetapi tidak mempunyai benang sari, biasanya terus berbunga sepanjang tahun.
    3) Pepaya Sempurna
    Memiliki bunga yg sempurna susunannya, bakal buah & benang sari dapat melakukan penyerbukan sendiri maka dapat ditanam sendirian. Terdapat 3 jenis pepaya sempurna, yaitu:
    1. Berbenang sari 5 & bakal buah bulat.
    2. Berbenang sari 10 & bakal buah lonjong.
    3. Berbenang sari 2 - 10 & bakal buah mengkerut.
    Pepaya sempurna mempunyai 2 golongan:
    1. Yang dapat berbunga & berbuah sepanjang tahun.
    2. Yang berbuah musiman.
    Jenis pepaya yg banyak dikenal orang di Indonesia, yaitu:
    1. Pepaya semangka, memiliki daging buah berwarna merah semangka, rasanya manis.
    2. Pepaya burung, warna daging buah kuning, harum baunya & rasanya manis-asam. 
    Baca selengkapnya budidaya pepaya di sini atau http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pepaya.html

     http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/jenis-tanaman-pepaya.html
      More aboutJENIS TANAMAN PEPAYA

      HAMA dan PENYAKIT NANGKA

      Ulat diaphania caesalis yaitu penggerek pucuk, membuat terowongan sampai ke kuncup, pucuk muda, & buah. Pemotongan bagian yg terserang memutuskan daun hidupnya karena ulat-ulat ini akan menjadi pupa di dlm terowongan itu; buah dilindungi dengan dibungkus atau disemprot insektisida Thiodan 35 EC. Penggerak kulit batang; berupa ulat-ulat Indarbela tetraonis & Batocera rufomaculata diberantas dengan mengasap lubang-lubang mereka/disemprot dengan insektisida sistemik yg mengandung bahan aktif karboril (Sevin 85 S). Kumbang-kumbang belalai (weevil) coklat yg menyerang kuncup, Ochyromera artocarpi, merupakan hama nangka yg khas. Tempayaknya (grubs) masuk ke dlm kuncup & buah yg masih lunak, yg dewasa memakan daun. Bagian tanaman yg terserang dihancurkan, & diperlukan insektisida. Menyeruaknya kumbang bersayap selaput (spittle bug), Cosmoscarata relata, memakan daun muda. Nimfa hidup bersama-sama dlm suatu massa busa yg disekresi oleh mereka ; nimfa dipungut & dihancurkan. Larva lalat buah , Dacus dorsalis & D. umbrosus sering menyerang buah. Untuk menghindari serangannya, buah nangka hendaknya dibungkus; buah yg matang atau kelewat matang jangan dibiarkan bergeletakkan di tanah, tetapi hendaknya dikubur-kubur dalam, & penyemnprotan pada umpan dapat dilakukan. Hama-hama lainnya adalah bermacam-macam serangga pengisap, seperti kutu tepung, afid, lalat putih, & ‘thrips’, juga ulat perekat daun (leaf webber). Hama nangka yg lain adalah kepik Helopeltis (Miridae,Hemiptera). Nimfa & kepik dewasa menghisap cairan bagian tanaman yg masih muda (daun & buah). Ukuran telurnya 1,5 m, diletakkan dengan cara ditusukkan pada jaringan tanaman. Masa inkubasi 5-7 hari. Nimfa & kepik dewasa warnanya bervariasi, hijau atau kuning-kehitaman & kuning oranye. Mengalami 5 kali masa instar. Kepik dewasa panjangnya berkisar 6,5-7,5 mm dengan kemampuan bertelur sampai 18 butir. Beberapa musuh alami diantaranya yg berupa parasit adalah Euphorus helopeltis, Erythmelus helopeltis & sebagai predator adalah Sycanus leucomesus, Isyndrus sp. & Cosmolestes picticeps. Untuk pengendaliannya populasi biasanya terkendali oleh musuh alam apabila populasi tinggi dapat dilakukan dengan insektisida misal Lannate 25 WP, Atabron 50EC.
      More aboutHAMA dan PENYAKIT NANGKA

      PEDOMAN BUDIDAYA NANGKA

      PEDOMAN BUDIDAYA NANGKA - Budidaya Petani.
      1) Persyaratan Bibit
      Umumnya perbanyakan tanaman nangka dilakukan dengan menggunakan bijinya, karena perbanyakkan dengan cangkok atau okulasi hanya sedikit persentase jadinya. Hal ini mungkin disebabkan kandungan lateksnya yg dapat menghambat proses persatuan. Seleksi dilakukan sejak masa pembibitan apabila ingin mendapatkan nangka yg bersifat unggul (cepat berbuah, mampu berproduksi banyak dengan buah yg berkualitas & tahan terhadap hama & penyakit). Beberapa hal yg perlu diperhatikan dlm memilih bibit yg baik adalah:
      1. Bibit harus berasal dari jenis atau varietas yg unggul (produksi tinggi, buah berkualitas baik, berumur panjang & tahan terhadap hama & penyakit).
      2. Bibit harus sehat yg dapat dilihat dari sosoknya yg kokoh, batangnya kuat, lurus & tumbuh tegak, percabangan banyak serta daun bagian atas berwarna hijau segar & mengkilap.
      2) Penyiapan Bibit
      • Penanganan benih mencakup pencucian secara hati-hati untuk membuang kulit biji yg berlendir & membuang bagian perikarp yg berupa tanduk; perlakuan ini akan memperbaiki perkecambahan. Benih disemai sewaktu masih segar; jika diperlukan penyimpanan jangka pendek, benih tidak boleh dibiarkan mengering. Benih yg memilki 40% dari kandungan air aslinya & disimpan dlm wadah plastik yg kedap, dengan suhu udara 20 derajat C masih mampu berkecambah selama 3 bulan. dlm kondisi yg memadai perkecambahan dapat diawali setelah 10 hari & mencapai persentase perkecambahan 80-100% dlm jangka waktu 35-40 hari setelah disemai. Benih hendaknya diletakkan mendatar atau dengan hilumnya menghadap ke bawah untuk perkecambahan. Cara pembiakan pohon nangka dengan okulasi memerlukan keterampilan khusus & pengalaman & persentase jadinya rendah. Keuntungannya antara lain cepat berbuah & sifatnya induknya dapat diturunkan.Tanaman yg digunakan sebagai pangkal bawah adalah anakan nangka/cempedak yg asalnya dari biji.
      Cara okulasinya adalah sebagai berikut:
      1. Sayat sebuah mata kayu (mata entras) dari batang nangka, dengan kulitnya kira-kira 2 cm dari atas sampai 2 cm di bawah mata. Kayu yg terbawa dibuang dengan hati-hati agar titik tumbuh mata tidak rusak.
      2. Sayat kulit pohon pangkal bawah , kira-kira 10-20 cm di atas leher akar dengan lebar 2-3 cm & panjangnya 3-4 cm. Ungkitlah dari kayunya & lidah kukit dipotong separuhnya. Masukkanlah mata tersebut ke dlm lidah kulit pohon pangkal bawah tersebut, sedemikian rupa, mata masih kelihatan di atas lidah kulit pohon yg dipotong. Kemudian ikatlah dengan tali rafia & mata tetap tersembul keluar (jangan sampai terhimpit).
      3. Pada okulasi yg berhasil, sesudah 8-14 hari ikatan tali rafia harus dibuang. Apabila tunas sudah tumbuh sepanjang 1-10 cm, ikatlah tunas pada bagian atas pohon, agar tunas tumbuhnya lurus & tidak dirusak karena digoyang-goyang angin. Bahan untuk cangkok diambil dari dahan muda/ranting baru berada di cabang pohon/tunas ranting baru yg berada di cabang pohon maupun tunas ranting yg belum produktif. Pencangkokkan dilakukan menjelang musim penghujan agar perakaran dapat tumbuh dengan baik. Namun demikian pencangkokkan dilakukan pada musim kemarau, tetapi harus disiram secara teratur.
      Cara mencangkok dilakukan dengan cara mengupas kulit sekeliling dlm 3-5 cm lebarnya. Luka yg telah dibuat dibiarkan kering kena angin 1-2 hari. Kemudian luka bagian atas diolesi hormon rootone F, setelah itu ditutup dengan tanah berkompos atau humus yg telah dibasahi & dibalut dengan sabut kelapa atau plastik yg telah diberi lobang-lobang kecil.
      3) Teknik Penyemaian Bibit
      • Biji disemai/ditanam ke dlm kantong-kantong plastik yg sudah tersedia di bedengan sedalam setebal biji, setelah itu ditutup lapisan tanah tipis. Biji akan berkecambah dengan rata-rata daya kecambah & persen jadi tanaman ± 90 %. Semai muda dipotkan selambat-lambatnya setelah berdaun empat helai, karena bibit yg lebih tua sulit untuk dipindahtanamkan (transplanting). Kesulitan ini dapat diatasi dengan cara menyemaikan 1-2 benih langsung ke dlm satu wadah. Semai paling cocok disimpan di bawah naungan (50-70 % intensitas cahaya matahari penuh).
      4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
      • Untuk bibit dari biji, penyiraman dilakukan secara teratur setiap pagi hari. Sebaiknya persemaian diberi naungan yg tidak terlalu rapat & menghadap ke arah timur guna mencegah penguapan air yg terlalu cepat. Untuk bibit dari cangkokkan, penyiraman dapat dilakukan secara teratur tiap hari untuk mencegah kekeringan. Penyiraman ini dilakukan kalau belum ada hujan. Semai dari cangkokan sebaiknya diberi naungan saat baru dipindahkan supaya tidak layu.
      5) Pemindahan Bibit
      • Bibit yg akan diangkut ke lapangan penanaman sebaiknya disiram terlebih dahulu. Pengangkutan bibit ke lapangan penanaman dilakukan pagi atau sore hari & dikerjakan dengan hati-hati. Pembongkaran bibit di lapangan dikerjakan hati-hati seperti halnya pada waktu pengangkutan. Apabila jarak angkutan bibit cukup jauh, maka bibit yg telah dibongkar dirawat lebih dahulu beberap hari sebelum ditanam. Bibit-bibit ini (dari biji) dapat ditanam di lapangan sewaktu masih muda sekali, yaitu sebelum perakarannya tumbuh keluar pot, sebab gangguan terhadap perakaran dapat mematikan bibit itu. Bibit juga harus mempunyai ukuran tinggi 50-75 cm & berumur 1-1 1/2 bulan. Bibit dari okulasi dapat ditanam di lapangan pada umur 6-8 bulan. Jika panjang tunas telah mencapai 2-30 cm, potonglah bagian atas pohon pangkal & lukanya ditutup parafin. Untuk okulasi sebaiknya dilakukan pada saat udara cerah & tidak hujan. Bibit dari cangkokan, umumnya setelah 1-2,5 bulan, cangkokan sudah berakar banyak & cangkok dapat diambil. Setelah disapih beberapa hari, cangkok dapat ditanam di lapangan.
      1) Persiapan
      • Sebelum kegiatan penanaman dilaksanakan, perlu dilakukan pemeriksaan lapangan & berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan ditentukan batas-batas areal.Faktor-faktor yg mempengaruhi pertumbuhan tanaman nangka seperti gulma, genangan air, struktur serta pola tekstur tanah harus dibenahi/dikendalikan. Untuk itu tindakan pembersihan lapangan secara total, pengaturan drainase & pengolahan tanah terutama di tempat yg akan dibuat lobang tanam.
      2) Pembentukan Bedengan
      Beberapa ketentuan yg perlu diperhatikan dlm pembuatan bedengan pembibitan sebagai berikut:
      1. Ukuran bedengan beragam tetapi biasanya digunakan antara 5 x1 m atau 10 x 1 m.
      2. Bedengan membusur arah Utara ke Selatan & pinggirnya diperkuat dengan bambu, batu merah, atau kayu serta permukaannya ditinggikan 10-15 cm dari atas permukaan tanah.
      3. Antar bedengan berjarak 0,45 m & setiap 5-10 m bedengan dibuat jalan pemeriksaan sekitar 60-100 m.
      4. Saluran air dibuat sepanjang kiri kanan pemeriksaan.
      5. Bedengan diberi naungan dengan atap nipah atau sarlom. Bagian yg menghadap ke timur dibuat lebih tinggi daripada yg menghadap ke Barat.
      6. Dalam bedengan disusun kantong-kantong plastik yg sudah diisi media tumbuh & sudah diberi lobang-lobang kecil di bagian bawahnya. Media tumbuh yg digunakan campuran tanah lapisan olah, pupuk organik, & pasir halus dengan perbandingan 2:1:1. Ukuran kantong plastik yg digunakan 20 x 30 cm dengan tebal 0,08 mm & berwarna hitam.
      3) Pengapuran
      Apabila pH tanah bersifat terlalu asam atau basa maka perlu dilakukan beberapa upaya agar nangka bisa tumbuh & memberikan hasil yg optimal. Apabila terlalu asam (pH<5) dapat ditambahkan kapur, jika terlalu basa (pH>7)bisa ditambahkan belerang. Dosis yg dipakai tergantung pada kondisi tanahnya namun sebagai pedoman 1 kg kapur atau belerang untuk 1 m 3 lobang tanam.
      4) Pemupukan
      Pada lobang tanam, tanah hasil galian dicampur dengan pupuk kandang 20 kg/lubang & dolomit 0,5 kg/lubang (untuk menaikkan pH). Tanah campuran ini dimasukkan ke lubang 2-3 minggu sebelum penanaman. Seminggu sebelum tanam berilah pupuk NPK (15-15-15) 100 gram ke dlm lubang penanaman.
      1) Penentuan Pola Tanam
      • Pola usaha pekarangan adalah bertanam di lahan sekitar rumah. Hasil ini tidak semata-mata untuk dijual tetapi sebagian untuk dikonsumsi sendiri. Sedangakan pola usaha kebun yaitu bertanam di lahan yg jauh lebih luas dari pekarangan dengan pertimbangan hasilnya untuk memnuhi kebutuhan pasar, modal & tenaga kerja cukup tersedia serta lahannya sesuai dengan persyaratan tempat tumbuh nangka. Pola usaha kebun dapat berbentuk kebun tanaman murni & kebun tanaman campuran. Pada kebun tanaman murni hanya ditanam satu jenis tanaman yaitu seluruhnya ditanami nangka. Sedangkan di kebun campuran, pohon nangka dicampur nenas, pepaya, & sebagainya. Pohon nangka yg dipelihara di kebun buah jarak tanamnya 8 - 12 m, dlm pola segi empat atau segi enam: kepadatan yg umum adalah 100-120 batang/ha. Jarak tanamnya antara lobang tanam 12 x 12 m atau 4 x 6 m. 2) Pembuatan Lobang Tanam Lubang tanam dibuat dengan ukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 m atau 1 x 1 x 0,5 m. Pada saat penggalian lubang tanam, tanah bagian atas dipisahkan dari tanah bagian bawah. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang yg sudah matang sebanyak 20 kg per lubang. Lubang tanah yg telah digali dibiarkan terbuka selama 1-2 minggu, agar mendapat sinar matahari sehingga teroksidasi dengan baik. Untuk menghindari kendala tanah asam, tanah galian dicampur dengan dolomit/kapur pertanian sebanyak 0,5-1 kg per lubang tanam & tanah campuran ini dimasukkan ke dlm lubang 2-3 minggu sebelum penanaman. Untuk tanah yg terlalu berat, selain pengolahan tanah dapat pula ditambahkan pasir sebanyak 0,5 kaleng per lubang. Seminggu sebelum tanam berilah NPK (15–15– 15) 100 gram ke dlm lubang penanamn apabila perlu. Bibit hasil semaian atau okulasi ditanam tegak & kokoh ke dlm tengah lubang penanaman. Jarak antara lubang tanam 12 x 12 m atau 4 x 6 m.
      3) Cara Penanaman
      • Penanaman dilakukan sore hari atau pagi hari pada permulaan musim penghujan yaitu saat curah hujan sudah cukup merata. Bibit ditanam pada lubang yg sudah tersedia, tegak lurus. Sebelum bibit ditanam, kantong plastik harus dibuang. Kalau penanaman dilakukan di luar musim penghujan atau karena adanya kelainan iklim, yaitu musim hujan tiba-tiba berubah menjadi kemarau lagi, maka bibit yg telah ditanam perlu disiram secara teratur.
      4) Pembuatan Lubang pada Mulsa
      • Pemberian mulsa di sekitar pohon nangka sangat perlu; terutama pada saat musim kemarau untuk meningkatkan kelembapan tanah. Namun pada musim hujan mulsa tidak diperlukan karena dapat mendatangkan serangan jamur. Mulsa juga dapat dimasukkan ke dlm tanah sebagai pupuk organi, pemberian dua kali per tahun sangat membantu pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk pabrik majemuk dilakukan di Malaysia dengan dosis 2-3 kg per pohon.
      Pemeliharaan Tanaman
      1) Penjarangan & Penyulaman
      Penyulaman tanaman yg mati dilakukan pada saat hujan masih turun di tahun pertama & tahun kedua.
      2) Penyiangan
      Penyiangan atau membebaskan tanaman dari serangan gulma atau tumbuhan pengganggu dilakukan dengan cara membersihkan gulma secara manual/kimia dari tanaman nangka dengan radius 1-2 m. Pengendalian gulma secara kimiawi menggunakan herbisida misalnya Paracol 1,5 liter dlm 600 liter air per ha atau Roundup 2-3 liter dlm 800 liter air/ha. Penyiangan pertama dilakukan 1-2 bulan setelah penanaman, selanjutnya setiap 2-4 bulan dilakukan selama 2-3 tahun. Penyiangan dilakukan dengan cara manual atau kimiawi.
      3) Pemupukan
      Pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang atau pupuk kompos 1-2 kali setahun sebanyak 20 kg per tanaman. Pemberian pupuk anorganik dilakukan satu minggu setelah penanaman dengan dosis 100 gram NPK per tanaman. Pemupukan kedua pada umur 6 bulan dengan dosis 150 gram NPK per tanaman. Pemupukan ketiga dilakukan pada tanaman umur 12 bulan dengan dosis 200 gram per tanaman. Pemupukan keempat pada umur 18 bulan dengan dosis 250 gram per tanaman & pemupukan kelima dilakukan pada tanaman umur 24 bulan dengan dosis 300 gram per tanaman. Selanjutnya bagi tanaman yg sudah berbunga pada lahan tidak subur dapat ditambahkan pupuk organik 650 gram/pohon.
      Untuk meningkatkan tanaman diperlukan tambahan pupuk daun guna merangsang pembentukan daun. Pemberian pupuk daun dilakukan selang 2 minggu sampai tanaman umur 17 bulan. Jenis pupuk daun yg digunakan Gandasil D/Bayfolan.
      4) Pengairan & Penyiraman
      Tanaman nangka membutuhkan drainase yg baik. Pengairan ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitasnya. Tanaman nangka memiliki perakaran dalam, tidak membutuhkan penggenangan pada saat musim kemarau karena tanaman nangka kurang toleran terhadap genangan. Akarnya masih mampu meyerap air pada tanah yg dalam. Pemberian air tambahan diperlukan selama dua tahun pertama pertumbuhannya.
      5) Pemeliharaan Lain
      Pemangkasan dilakukan pada bagian tanaman yg tidak subur & tidak produktif. Pemangkasan cabang dilakukan terhadap pohon nangka yg bertajuk rimbun agar sinar matahari tidak terhalangi sehingga merangsang perbungaan. Pemangkasan dibatasi pada penjarangan pucuk ketika pohon mulai ditanam & sedikit pemotongan dahan-dahan yg mengandung buah agar memudahkan mencapai buah untuk dibungkus & kemudian dipanen. Pemangkasan cabang dimaksudkan untuk mengatur pembuahan, karena bunga betina muncul pada batang utama atau cabang primer. Perangsangan pembungaan dilakukan dengan cara melukai, mengebor/mengikat batang. Tujuan perlakuan untuk menghambat hasil asimilasi daun agar tidak meyebar ke seluruh bagian tanaman, melainkan untuk merangsang pembungaan. Agar buah nangka hasilnya baik & besar, lakukan penjarangan buah. Buah yg mulai membesar bungkuslah dengan kantong/kertas semen yg sudah dicelupakan ke dlm larutan insektisida. Bisa juga dibungkus dengan anyaman dedaunan, misalnya menggunakan daun-daun palem atau anyaman kelapa. Tindakan ini dapat menghalangi serangan tikus atau kelelawar, & memikat semut yg dapat mengusir serangga lain sehingga diperoleh buah yg kulitnya mulus & cerah. Baca selengkapnya tentang budidaya nangka di sini 

      http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pedoman-budidaya-nangka.html
      More aboutPEDOMAN BUDIDAYA NANGKA